Hi, kembali lagi di tulisan terbaru saya. Kali ini saya ingin menuliskan pendapat tentang sesuatu yang kenal dari 2017, dunia cryptocurrency, serta kenapa cryptocurrency akan mengubah infrastruktur internet dan finansial dalam beberapa tahun kedepan. Cryptocurrency disini saya bahas dari sisi ekonomi dengan simplifikasi pengertian cryptocurrency dalam perspektif teknologi agar lebih mudah dipahami.
Pengalaman Cryptocurrency Pribadi
Saya pertama kali mengenal cryptocurrency saat mendengar presentasi rekan kerja tentang Bitcoin. Menurut saya waktu itu sangat absurd namun menarik karena Bitcoin misinya membawa mata uang digital tapi berubah menjadi emas internet. Pengetahuan minim saya waktu itu hanya bisa mengartikan cryptocurrency = bitcoin, yang tujuannya ingin menjadi mata uang internet.
Seiring berkembangnya trend, saya pun ikut mencoba membeli Bitcoin pada waktu 2017 dan mendapatkan sedikit keuntungan. Namun saya khawatir dengan masa depan trend seperti ini yang sepertinya tidak sustain. Harga bisa naik dan turun drastis dalam kurun waktu 6 bulan. Volatilitynya berlebihan. Selain itu juga saya merasa tidak ada underlying value yang dibawa oleh Bitcoin. Berbeda dengan beli saham dimana Anda memiliki sebagian dari perusahaan tersebut. Alhasil pada 2018, saya jual semua kepemilikan cryptocurrency yang saya miliki dan fokus invest ke yang pasti-pasti saja.
Tahun 2020-2021, saat semua pasar turun baik itu obligasi, saham, dan komoditas lainnya, crypto salah satu pasar yang paling cepat dan heboh untuk naik kembali alias rebound. Pada periode ini saya kembali mengulik perkembangan cryptocurrency dan mendapatkan kesimpulan yang berbeda dengan riset saya tahun 2017.
Apa itu Cryptocurrency?
Tidak disamakan dengan istilah lain yaitu blockchain, cryptocurrency fokus kepada membuat currency atau mata uang yang ditanamkan pada sepotong kode yang telah dienkripsi (Enkripsi artinya membuat pesan tersebut tidak terbaca oleh orang yang tidak punya kata sandi enkripsi).
Cryptocurrency punya ide awal untuk jadi alat tukar orang satu dunia. Bayangkan jika kita tinggal di negara yang punya inflasi/deflasi extreme atau sedang perang, mata uang negara tersebut biasanya digantikan oleh mata uang yang lebih stabil seperti Dollar atau Euro. Tapi apa yang terjadi dengan individu yang tidak punya akses ke Dollar atau Euro karena telah ditimbun seperti masker saat pandemi?
Selama semua orang punya internet, maka setiap individu punya akses ke mata uang yang universal yang terdesentralisasi. Artinya tidak ada orang/lembaga yang bisa mengatur atau menahan pergerakan uang ini. Terlebih dengan adanya sistem enkripsi, hanya orang yang mempunyai sandi yang bisa mengakses uang tersebut.
Tentu pada kenyataannya tidak seideal itu, ada banyak teori yang bilang cryptocurrency digunakan untuk mencuci uang, ada yang bilang bisa ditahan oleh pemerintah, dan lain sebagainya. Namun trend teknologi cryptocurrency tidak stop sampai membuat currency.
Programmable Money
Kalau Anda bisa membuat code untuk uang, maka Anda bisa membuat fungsi terhadap uang tersebut. Fungsi ini artinya seperti kontrak. Misalnya jika A melakukan X, maka B harus membayar Y. Inilah yang berusaha dilakukan oleh Ethereum, cryptocurrency nomor 2 paling besar di dunia dengan smart contract.
Smart contract membuat dinamika dan penggunaan cryptocurrency menjadi lebih berwarna. Saat saya mencoba riset tahun 2020-2021, sudah ada beberapa teknologi yang ditulang punggungi oleh smart contract Ethereum seperti:
- Decentralized finance. Simpelnya kalau bank diganti algoritma, Anda bisa buka deposito secara otomatis dengan fee super kecil dan tanpa limit. Algoritma akan mencarikan peminjam dan pemberi pinjaman tanpa perlu orang untuk validasi.
- NFT. Kalau uang bisa diduplikasi, gimana kalau kita bikin token yang diberi sandi dan unik. NFT sangat populer di tahun 2021 sebagai cara untuk mengubah industri art.
- Decentralized organization. Buat yang capek dengan sistem organisasi dan politik, gimana kalau kita bikin algoritma yang bisa mengatur semuanya. Kalau ada member yang tidak menjalankan tugas maka bisa divote mundur dan tidak mendapatkan insentif. Yang terpenting karena decentralized, member tersebut tidak bisa kudeta.
Masih banyak ide-ide lainnya yang dimungkinkan dengan adanya programmable money dari Ethereum dan currency-currency lain yang mengambil konsep yang sama. Namun dunia ini sangat baru sehingga pasti banyak project-project yang tidak menjadi apapun alias zonk.
Jika Anda pintar, Anda belum tentu kaya
Mari kita pindah sedikit ke nasehat masa kecil. Sekolah yang rajin biar pintar, jadi orang kaya. Apakah benar orang pintar beneran pasti kaya?
Argumentasi yang menarik, bukan? Mari kita lihat studi yang dibahas di artikel dari Inc.
Studi yang dilakukan oleh Alessandro Pluchino dari the University of Catania di Italy melakukan riset terhadap orang umur 40 tahun keatas dan melakukan korelasi terhadap kepintaran dan effort mereka saat kecil. Kepintaran ini tentu dipecah menjadi beberapa aspek studi sesuai dengan apa yang diukur pada zamannya.
Hasilnya? tidak ada hubungannya jika Anda pintar maka Anda kaya. Satu-satunya faktor yang bisa mereka identifikasi adalah keberuntungan. Luck. Itu saja.
Saya sendiri sering bertemu orang yang menurut saya briliant, tapi pendapatannya segitu-segitu aja. Namun saya sering ketemu orang yang pengetahuannya biasa saja, tapi punya jabatan tinggi di perusahaan. Hal ini membuat saya merasa aneh. Why?
Saya sendiri merasa bias terhadap fakta ini. Saya juga merasa banyak orang yang kaya tidak ada hubungannya dengan kepintarannya, namun karena network, keluarga, dan peluang-peluang yang hanya diketahui segelintir orang. Dengan kata lain AKSES.
Akses tidak bisa dibeli dengan kepintaran. Akses terkadang tidak muncul jika Anda google. Akses-akses tertentu seperti mengetahui sinyal-sinyal saham, ataupun tahu peluang bisnis pasti hanya dibagikan kepada kaum yang dipercaya.
Trend Crypto mengecilkan gap tersebut
Well, here’s my theory. Trend dunia cryptocurrency dengan segala perkembangan productnya akan mengecilkan gap antara si pintar dan si kaya. Ada beberapa alasan yang menurut saya memungkinkan hal ini:
- Dunia cryptocurrency sangat terbuka dan semuanya tersedia di internet. Semua analisis, review, bahkan perbincangan terjadi di internet. Anda bahkan bisa melihat tweet pembuat cryptocurrency ini jika Anda mau. Karena cryptocurrency menggunakan internet sebagai infrastruktur, peluang Anda sama dengan orang lain asalkan Anda tahu tempat mencari, dan punya akses internet.
- Cryptocurrency bisa diakses di seluruh dunia. Sangat sulit untuk mendapatkan insider info di cryptocurrency karena pasarnya seluruh dunia. Artinya banyak hal yang terjadi yang mungkin ada impact ataupun tidak ada. Contohnya saat El Salvador melegalkan dan memberikan bitcoin kepada penduduknya, tidak ada impact apapun terhadap pasar. Kita mungkin tidak pernah menemukan produk ekonomi lain seperti ini sebelumnya.
- Perkembangan product sangat massive dan tidak dimengerti orang lain. Saya bicara cryptocurrency keseluruhan, setiap hari ada saja coin baru bermunculan, variasi product baru bermunculan. Pasarnya buka 24 jam 7 hari full dan sangat dinamis. Hampir tidak mungkin mendapatkan akses ke semua tempat tanpa memberikan effort yang luar biasa.
- Poin terakhir yang saya suka, Anda bisa mengontrol effort nya. Kalau jaman old money, mau effort segimanapun Anda gak akan bisa menang karena informasi pun tidak tersebar. Namun crypto membuat semua orang punya akses dan Anda bisa mengatur itu.