Menjalankan perusahaan sekarang tidak sama lagi dengan jaman dulu. Banyak faktor yang dulu tidak terlalu terasa efeknya seperti internet, sekarang menjadi cukup mengganggu jika tidak dimanfaatkan.
Menurut Forbes, ” Over 40% of the companies that were at the top of the Fortune 500 in 2000 were no longer there in 2010.” Yang berarti 40% perusahaan yang berada di Fortune 500 adalah perusahaan yang umurnya kurang dari 10 tahun.
Beberapa perusahaan yang termasuk didalamnya dulunya adalah startup seperti Facebook, Twitter, dll yang nilai perusahaannya mencapai jumlah yang fantastis. Ada satu kesamaan diantara mereka yaitu ada posisi Growth Hacker di perusahaan itu. Fenomena apa ini? Mengapa dunia hacking masuk ke perusahaan tanpa membobol keamanan perusahaan?
Sebelum masuk ke istilah Growth Hacker. saya bakal bahas hacking nya sendiri, penjelasan hacking ini saya dapet dari nonton video youtube Top hacker shows us how it’s done | Pablos Holman | TEDxMidwest. Menurut Pablos Holman, hacking itu intinya menggambarkan semua proses dalam suatu aktivitas (yang biasanya berkaitan dengan keamanan), trus udah dapet gambaran seluruh prosesnya, hacker menyerang titik lemah dari sebuah proses.
Contohnya saya pengen ngeracunin orang, saya tau udah tau nih semua aktivitas orang tersebut dan saya tau setiap jam 10 malem dia bakal makan indomie. Disini saya udah tau kan semua proses dari aktivitasnya, saya tinggal nyari titik lemah prosesnya. Nah saya tunggu saat yang tepat buat ngasih racun di sendok yang bakal dia pake makan indomie. Kena deh.
Nah balik lagi ke growth hacker, kalo hacker biasa itu berkaitan dengan membobol sesuatu, di growth hacker, yang di hack itu pertumbuhan perusahaan. Keren kan. Jadi semua aktivitas yang bisa bikin perusahaan berkembang dipetakan dulu, trus disini bukan diserang tapi ditingkatkan supaya makin berkembang.
Yang pertama kali mengenalkan istilah ini adalah Sean Ellis di 2010. Si Sean Ellis ini kerjaannya membuat growth perusahaan naik, baik dari pendapatan, atau list, dll. Sean ini ngerasa gak ada nama posisi yang tepat buat mewakilkan pekerjaannya, jadi dia bikin sendiri istilah “Growth Hacker”. Tentu saja sebenarnya pekerjaan growth hacker udah dilakukan sebelum istilahnya dikenal.
Menurut QuickSprout di “Guide to Growth Hacking” nya,
“Every decision that a growth hacker makes is informed by growth.
Every strategy, every tactic, and every initiative, is attempted in the hopes of growing. Growth is the sun that a growth hacker revolves around.
Of course, traditional marketers care about growth too, but not to the same extent. Remember, the power of a growth hacker is in their obsessive focus on a singular goal.
By ignoring almost everything, they can achieve the one task that matters most early on.”
Dari sumber duraid, growth hacker itu menggabungkan 3 ilmu yaitu, ilmu pemasaran, analisis data, dan programming.
Jadi pekerjaan Growth Hacker ini harus tertarik untuk tes semua cara yang bisa menambah growth perusahaan, tapi tetep patokannya terhadap data. Pastinya tes yang dipakai tentu perlu skill marketing.
Karakter-karakter yang ada di Growth Hacker yang sukses itu :
- Penasaran
Selalu penasaran ngulik apa yang bisa diperbaiki dan dipelajari dari customer behavior(data bukan kira-kira). - Data-driven
Perlu ngerti statistik dasar dan skill excel yang baik. - Obsesif
Harus selalu tekun sampai taktik berhasil. - Resourceful.
Mengerti banyak hal dan bisa menemukan celah untuk menambah growth.
Di post-post berikutnya saya bakal bahas tentang contoh-contoh yang bisa bikin takjub tentang pekerjaan Growth Hacker ini. Strategi yang bahkan bisa bikin perusahaan yang gak punya budget marketing jadi perusahaan besar. Share post ini ya kalo kalian suka!